TO ALL MY BLOG READERS

TERIMA KASIH - شكرا لك - THANK YOU - ありがとうございました - 谢谢您 - Teşekkürler - Mulţumesc - Obrigado

Ahad, 28 Februari 2010

Embun Pagi, di pinggiran Danau Maninjau

By Idris Ismail Talu

Gambar kenangan semasa melawat ke Embun Pagi di pinggiran Danau Maninjau di Sumatra Barat (Minangkabau).

Penulis bersama isteri, anak dan menantu sedang menikmati sarapan pagi di sebuah resort di Embun Pagi.



©idrisismailtalu@2010

Bunga Semarak Api di Gerik

By Idris Ismail Talu

Semasa musim panas dan kering ini ada pokok bunga yang teruja untuk mengeluarkan bunganya.

Penulis ingin berkongsi keindahan sepohon bunga semarak api yang terdapat di bandar Gerik, di Hulu Perak.



©idrisismailtalu@2010

Mengubah selera pembaca - Dr Ishak Haji Muhamammad

By Idris Ismail Talu

Bukan mudah untuk mengekal pembaca walau di media mana sekalipun. Penulis perlu kreatif dalam tulisan agar tidak menjemukan pembaca. Untuk kali ini, penulis ingin berkongsi dengan pembaca blog ini sebuah tulisan oleh Allahyarham Dr. Ishak bin Haji Muhammad atau yang lebih dikenali sebagai Pak Sako.

Tulisan Allahyarham Pak Sako ini diterbitkan di dalam akhbar Utusan Malaysia keluaran 19 Januari 1978. Mungkin ramai pembaca blog ini masih belum lahir lagi ke dunia ini. Keratan akhbar ini, penulis masih simpan dengan baiknya.



Klik untuk besarkan.



©idrisismailtalu@2010

Sabtu, 27 Februari 2010

Dahsyatnya Syirik

Penulis: Ibnu Ali Sutopo Yuwono
Source: http://muslim.or.id/aqidah/dahsyatnya-syirik.html
Dari : http://www.muslim.or.id/
Tarikh siar: 8 June 2008.

Dahsyatnya Syirik

Setiap muslim pasti mengetahui bahwa syirik hukumnya adalah haram. Namun, apakah kita telah mengetahui hakikat syirik serta seberapa besar tingkat keharaman dan bahayanya? Boleh jadi ada yang berkata, “Syirik itu haram, harus ditinggalkan!”, namun dalam kesehariannya justru bergelimang dalam amalan kesyirikan sedangkan ia tidak menyadarinya. Oleh karena itu ada baiknya kita kupas permasalahan ini agar tidak terjadi kerancuan di dalamnya.

Makna Syirik

Alloh memberitakan bahwa tujuan penciptaan kita tidak lain adalah untuk beribadah kepada-Nya, sebagaimana firman Alloh, “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (Adz Dzariyat: 56). Ibadah adalah segala sesuatu yang dicintai dan diridhai oleh Alloh baik berupa perkataan atau perbuatan, yang lahir maupun yang batin. Ibadah disini meliputi do’a, sholat, nadzar, kurban, rasa takut, istighatsah (minta pertolongan) dan sebagainya. Ibadah ini harus ditujukan hanya kepada Alloh tidak kepada selain-Nya, sebagaimana firman Alloh Ta’ala, “Hanya kepadaMu lah kami beribadah dan hanya kepadaMu lah kami minta pertolongan.” (Al Fatihah: 5)

Barangsiapa yang menujukan salah satu ibadah tersebut kepada selain Alloh maka inilah kesyirikan dan pelakunya disebut musyrik. Misalnya seorang berdo’a kepada orang yang sudah mati, berkurban (menyembelih hewan) untuk jin, takut memakai baju berwarna hijau tatkala pergi ke pantai selatan dengan keyakinan ia pasti akan ditelan ombak akibat kemarahan Nyi Roro Kidul dan sebagainya. Ini semua termasuk kesyirikan dan ia telah menjadikan orang yang sudah mati dan jin itu sebagai sekutu bagi Alloh subhanahu wa ta’ala.

Kedudukan Syirik

Syirik merupakan dosa besar yang paling besar. Abdullah bin Mas’ud rodhiyallohu ta’ala ‘anhu berkata: Aku pernah bertanya kepada Rosululloh , “Dosa apakah yang paling besar di sisi Alloh?” Beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Engkau menjadikan sekutu bagi Alloh, padahal Dialah yang telah menciptakanmu.” (HR. Bukhori dan Muslim)

Maka sudah selayaknya bagi kita untuk berhati-hati jangan sampai ibadah kita tercampuri dengan kesyirikan sedikit pun, dengan jalan mempelajari ilmu agama yang benar agar kita mengetahui mana yang termasuk syirik dan mana yang bukan syirik. Hendaklah kita merasa takut terjerumus ke dalam kesyirikan, karena samarnya permasalahan ini sebagaimana sabda Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, “Wahai umat manusia, takutlah kalian terhadap kesyirikan, karena syirik itu lebih samar dari (jejak) langkah semut.” (HR. Ahmad)

Syirik Menggugurkan Seluruh Amal

Orang yang dalam hidupnya banyak melakukan amal sholeh seperti sholat, puasa, shodaqoh dan lainnya, namun apabila dalam hidupnya ia berbuat syirik akbar dan belum bertaubat sebelum matinya, maka seluruh amalnya akan terhapus. Alloh Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan jika seandainya mereka menyekutukan Alloh, maka sungguh akan hapuslah amal yang telah mereka kerjakan.” (Al- An’am: 88)

Begitu besarnya urusan ini, hingga Alloh Ta’ala berfirman kepada Nabi-Nya shollallohu ‘alaihi wa sallam, “Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu Jika kamu mempersekutukan Alloh, niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (Az Zumar: 65). Para Nabi saja yang begitu banyak amalan mereka diperingatkan oleh Alloh terhadap bahaya syirik, yang apabila menimpa pada diri mereka maka akan menghapuskan seluruh amalnya, lalu bagaimana dengan kita? Apakah kita merasa aman dari bahaya kesyirikan?

Oleh karena itu beruntunglah orang-orang yang menyibukkan diri dalam mempelajari masalah tauhid (lawan dari syirik) dan syirik agar bisa terhindar sejauh-jauhnya, serta merugilah orang-orang yang menyibukkan dirinya dalam masalah-masalah yang lain atau bahkan menghalang-halangi dakwah tauhid!!

Pelaku Syirik Akbar Kekal di Neraka dan Dosanya Tidak Akan Diampuni Oleh Alloh Ta’ala

Alloh Ta’ala berfirman yang artinya, “Sesungguhnya Alloh tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia akan mengampuni dosa selain syirik bagi siapa yang Dia kehendaki.” (An-Nisa’: 48). Juga firman-Nya yang artinya, “Barangsiapa yang mensekutukan Alloh, pasti Alloh haramkan atasnya untuk masuk surga. Dan tempatnya adalah di neraka. Dan tidak ada bagi orang yang dhalim ini seorang penolongpun.” (Al-Ma’idah: 72).

Orang Musyrik Haram Dinikahi

Hal ini berdasarkan firman Alloh yang artinya, “Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Alloh mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Alloh menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.” (Al-Baqarah: 221)

Sembelihan Orang-Orang Musyrik Haram Dimakan

Alloh Ta’ala berfirman, “Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Alloh ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik.” (Al-An’am: 121)

Begitu besarnya bahaya syirik, maka sudah selayaknya bagi setiap orang untuk takut terjerumus dalam dosa ini yang akan menyebabkan ia merugi di dunia dan di akhirat. Bagaimana mungkin kita tidak takut padahal Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam saja takut terhadap masalah ini? Sampai-sampai beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam berdoa supaya dijauhkan dari perbuatan syirik. Beliau mengajarkan sebuah do’a yang artinya, “Ya Alloh, aku berlindung kepada-Mu dari mempersekutukan-Mu padahal aku mengetahui bahwa itu syirik. Dan ampunilah aku terhadap dosa yang tidak aku ketahui.” (HR. Ahmad)

Semoga Alloh Ta’ala menjaga kita semua dari kesyirikan. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi kita shollallohu ‘alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat.

***Disiarkan semula dengan izin Pengurusan Muslim.or.id
Terima kasih dari Idris Ismail Talu.

Khamis, 25 Februari 2010

Ayahku oleh Prof. Dr. Hamka

By Idris Ismail Talu

Allayarham Prof. Dr. Haji Abdul Malik bin Dr. Haji Abdul Karim Amrullah, merupakan seorang tokoh besar di alam Melayu ini. Buku ini merupakan hasil tangan Allahyarham tentang Almarhum bapanya sendiri.



Sebagai anak, Allahyarham tentu melihat ketokohan Almarhum bapanya dari dekat, sejak kecil sehingga dewasa. Hubungan seorang anak dengan ayahnya cukup erat dalam menempuh badai kehidupan zaman penjajahan Belanda dan Jepun.

Namun begitu, menurut kata Allahyarham, dia tidak lupakan keadilan semasa menulis tentang Almarhum ayahnya.

Dr. Ishak bin Haji Muhammad - Pak Sako

By Idris Ismail Talu

Kasih sayang Allahyarham Dr Ishak bin Haji Muhammad terhadap bangsanya cukup tinggi dan kuat. Kerana kasih sayangnya itulah, Allahyarham sanggup melepaskan jawatan tinggi semasa pemerintahan penjajah untuk sama-sama berdampingan dengan rakyat. Tidak keterlaluan jika penulis katakan, tidak ada duanya Pak Sako di tanah air kita.

Melalui "master-piece" nya ini, Allahyarham menyindir penjajah dan coba membuka minda bangsa tentang kelicikan penjajah untuk terus bertapak, terus memperbodohkan rakyat yang dijajahnya.

Putera Gunung Tahan adalah puncak sumbangan Allahyarham kepada bangsanya yang dikasehi.



Tokoh nasionalis muda di zaman itu, seperti Allahyarham Tun Muhammad Gahazali bin Shafie turut kagum dengan corak perjuangan Allahyarham Pak Sako.



Allahyarham Pak Sako merupakan seorang penulis yang amat kritis. Bakatnya yang tinggi dalam dunia penulisan telah digunakan sebaiknya untuk menyedarkan anak bangsanya yang lena dibuai mimpi hedonisma oleh penjajah.

Allhayarham Pak Sako hidup paling sederhana sepanjang hayatnya semata-mata untuk bangsanya. Kekentalan semangat juangnya memberi inspirasi yang cukup berkesan kepada seluruh masyarakat bangsanya.

©idrisismailtalu@2010

Rabu, 24 Februari 2010

Keluarga Dr Ishak bin Haji Muhammad - Pak Sako

Dipetik dari akhbar Mingguan Malaysia 11 Januari 1976.

Gambar ini merupakan gambar keluarga terakhir yang diambil oleh keluarga Allahyarham Pak Sako bersama Almarhum ayahandanya, Haji Muhammad. Gambar ini diambil dalam bulan Mei 1958, di hadapan rumah guru di Sekolah (Melayu) Pak Sako, Kampong Tengah, Temerloh, Pahang.



Dipetik dari akhbar Mingguan Malaysia 11 Januari 1976.

Sekolah Orang Putih di Kuala Lipis, Pahang

Dipetik dari akhbar Mingguan Malaysia 15 Februari 1976.

Allahyarham Dr. Ishak bin Haji Muhammad atau yang lebih dikenali sebagai Pak Sako menceritakan bahawa sekolah ini dahulu nya disebut sebagai sekolah orang putih, walau pun payah hendak menjumpai seorang pun anak orang putih yang belajar di situ.

Di bawah gambar itu ditulis "Sekolah Clifford 50 tahun yang lampau", dari tahun 1976 hingga sekarang 2010 sudah pun berjarak selama 34 tahun. Ini bermakna gambar sekolah itu pada masa 84 tahun yang lalu - pada tahun 1926 - tahun banjir besar di Pahang.




Pengetua sekarang itu maksudnya tahun 1976.


Dipetik dari akhbar Mingguan Malaysia 15 Februari 1976.

Selasa, 23 Februari 2010

Kacau Dodol Dulu Dulu

Source: Mingguan Malaysia

Selak-selak surat khabar lama, terjumpalah gambar ini. Nostalgik bukan? Suatu gambaran cara kita masak dodol zaman dulu-dulu. Elok untuk kenangan bersama.



Source: Mingguan Malaysia.

Gerbang Memasuki Selangor Darul Ehsan

By Idris Ismail Talu

Inilah pintu gerbang yang terletak di jejantas memasuki bandar Tanjong Malim. Pintu gerbang ini terletak dalam bahagian negeri Selangor Darul Ehsan.



©idrisismailtalu@2010

Stesen Keretapi Ipoh

By Idris Ismail Talu

Pemandangan sebuah hotel di Stesen Keretapi Ipoh.



©idrisismailtalu@2010

Jumaat, 19 Februari 2010

Jalan Raya Timur Barat dari Kuala Kangsar ke Kota Bharu

Jalan raya Timur Barat, walau pun dibina untuk menyambungkan Gerik di Perak dan Jeli di Kelantan, sebenarnya menghubungkan Bandar DiRaja Kuala Kangsar ke Kota Bharu.



Dari Kuala Kangsar, ianya ke Timur melalui Lenggong, Gerik, Banding melalui Banjaran Titiwangsa, menurun ke Jeli di Kelantan dan seterusnya ke Kota Bharu.

Selasa, 16 Februari 2010

Hati-Hati Meletak Kenderaan - Nanti Tuan Kena Dera

By Idris Ismail Talu

Gambar ini penulis ambil di suatu bandar dalam Malaysia kita. Cuma hendak mengingatkan kepada pemandu-pemandu di Malaysia, berhati-hatilah bila meletakkan kenderaan masing-masing sebab di negara kita jarang ada nasihat menasihatkan di antara petugas dengan pengguna jalan raya.





©idrisismailtalu@2010

Tepak Sirih

By Idris Talu
Tepak sirih adalah merupakan keperluan harian orang Melayu sejak zaman berzaman lagi. Jika dahulu, sirih pinang menjadi sajian ringan semasa berehat atau berbual-bual atau berunding dengan para tetamu, namun kini, peranan tepak sirih sudah bertukar, dari keperluan harian kepada keperluan adat istiadat sahaja.

Tepak sirih boleh diperbuat dari pelbagai bahan, ada yang dibuat dari kayu yang baik, ada yang dibuat dari logam besi ringan mahu pun tembaga, malah ada yang diperbuat dengan menggunakan emas tulin. Tepak sirih juga dikenali dengan nama lain, puan. Tentu ramai pembaca masih ingat lirik, “sirih di dalam puan” dalam sebuah lagu lama.



Dalam bahasa Melayu lama, tidak ada istilah puan untuk pasangan perkataan tuan. Sebab itulah tidak ada istilah puan hamba. Suami memanggil isteri tetap dengan sebutan tuan hamba, bukan puan hamba. Tidak ada istilah puan puteri, yang ada ialah tuan puteri.

Di negeri Perak terdapat dua jenis tepak sirih yang diperbuat dari emas, satu bernama Puan Bujur dan yang satu lagi bernama Puan Naga Tiru, yang menjadi peralatan kebesaran DiRaja Perak.

Di tanah Minangkabau pula, tepak sirih disebut carano.
Apa yang perlu ada dalam tepak sirih? Kebiasaannya, tepak sirih berisi daun sirih, pinang, kapur makan (bukan kapur pemutih kasut), gambir, tembakau dan bunga cengkih.

©idrisismailtalu@2010.
http://idristalu.blogspot.com/

Tiga Sekawan Gray Heron di Lembah Kinta

By Idris Ismail Talu

Gray Heron antara burung-burung yang boleh dilihat pada petang hari di suatu tasik di Lembah Kinta. Oleh kerana peralatan kamera yang penulis miliki cukup terbatas, inilah jarak terdekat yang boleh penulis ambil, sekitar 400 meter dari burung-burung tersebut - kalau dekat sangat burung ini akan terbang.



©idrisismailtalu@2010

Isnin, 15 Februari 2010

Kenangan Lama Di Istana Pagar Ruyung 2004

By Idris Ismail Talu

Kenangan lama, penulis dan isteri berkunjung ke Istana Besar di Pagar Ruyung, Batu Sangkar, Sumatra Barat dalam tahun 2004 dulu - lama dah. Istana ini telah menjadi kenangan sahaja kerana telah hangus terbakar selepas dipanah petir dalam tahun 2007.

Istana Besar yang baru mungkin sudah hampir siap kini. Penulis memohon maaf kerana mutu gambar kurang baik.




©idrisismailtalu@2010

Taman Lang - Ipoh

By Idris Ismail Talu

Taman Lang terletak berhampiran Jalan Kuala Kangsar di Ipoh. Walau pun indah, tetapi kurang diminati oleh warga Ipoh sendiri. Kenapa ya?

Kenapa Taman Tasik Taiping disukai dan kerap dikunjungi oleh penduduk Taiping yang terdiri dari pelbagai kaum? Kenapa Taman Lang yang cukup indah tidak menarik warga Ipoh sendiri?

Jawapan boleh diberi dalam pelbagai bentuk, mengikut selera masing-masing, mengikut keinginan masing-masing, namun jawapan jujur kita tanyalah diri kita sendiri!



Taman Lang - Ipoh.

Ikan jinak di Taman Lang



©idrisismailtalu@2010

Ahad, 14 Februari 2010

Stesen Keretapi Ipoh

By Idris Ismail Talu
Photo: Idris Ismail Talu


Inilah rupanya bangunan Hotel Stesen, sebahagian dari bangunan Stesen Keretapi Ipoh. Ianya merupakan sebuah bangunan lama, yang menjadi tarikan pelancung ke Ipoh.



©idrisismailtalu@2010

Agak Sendiri Di Mana Agaknya Peristiwa Ini

By Idris Ismail Talu

Gambar ini bukan diambil di pertemuan di kedutaan negara-negara Arab. Ianya pertemuan biasa selepas waktu Isya'. Penulis serahkan kepada pembaca meneka di mana agaknya berlakunya peristiwa ini. Malangnya tiada hadiah untuk jawapan yang betul mahu pun yang salah.



Selamat meneka.

©idrisismailtalu@2010

Gerai Jualan Lemang di R&R Tapah Arah Kuala Lumpur

By Idris Ismail Talu

Gambar ini penulis ambil di R&R Tapah menghala ke Kuala Lumpur. Penulis lupa tanya berapa harganya sebatang lemang tersebut. Kelihatannya ramai yang membeli lemang tersebut. Nak buat sendiri, almaklumlah - bukan kerja senang.



©idrisismailtalu@2010

Bangunlah kehidupan yang berarti - Renungan untuk Khothbah Jumat hari ini

oleh Buya Haji Masoed Abidin Za Jabbar

disiarkan semula setelah mendapat keizinan dari Buya



الحَمْدُ ِللهِ غَافِرِ الذَّنـْبِ وَ قَابِلِ التَّوْبِ شَدِيْدِ العِقَابِ ذِي الطَّوْلِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ إِلَيْهِ اْلمَصِيْرُ. وَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، يُسَبِّحُ لَهُ مَا فيِ السَّموَاتِ وَ مَا فيِ
الأَرْضِ، لَهُ المُلْكُ وَ لَهُ الحَمْدُ، وَ هُوَ عَلىَ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ، البَشِيْرُ النَّذِيْرُ، وَ السِّرَاجُ المُنِيْرُ، صَلَوَاتُ اللهِ وَ سَلاَمُهُ عَلَيْهِ، وَ عَلىَ آلِهِ وَ صَحْبِهِ الَّذِيْنَ آمَنُوْا بِهِ وَ عَزَّرُوْهُ وَ نَصَرُوْهُ وَ اتـَّبَعُوْا النُّوْرَ الَّذِي أُنْزِلَ مَعَهُ أُولَئِكَ هُمُ اْلمُفْلِحُوْنَ. وَ رَضِيَ اللهُ عَمَّنْ دَعَا بِدَعْوَتِهِ وَ اهْتَدَى بِسُنَّتِهِ، وِ جَاهَدَ جِهَادَهُ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ.


وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ


“Kehidupan Dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan”
(Q.S.Ali Imran:185)


وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى

“Sedangkan Kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal”
(Q.S.Al A’la: 17)


Umur kita dari hari ke hari bukan bertambah, tapi terus berkurang menuju sebuah pintu keabadian yang kemudian akan mengantarkan kita apakah ke dalam kebahagiaan ataukah dalam kesengsaraan.

Kematian pasti akan menjemput setiap yang bernyawa.

“Dimana saja kamu berada, kematian akan menjemput kamu. Kendatipun kamu berada dalam benteng yang tinggi lagi kokoh”.
(Q.S. An Nisa :78)


Ajal adalah batas “jatah” hidup di dalam dunia yang fana ini. Kapan ajal menjemput ??? Tiada seorangpun yang tahu.

“Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok,


dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana Ia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Q.S. Luqman :34)


Tanpa kita sadari, jatah hidup untuk beramal semakin hari semakin sempit dan berangsur-angsur habis.

Malangnya, sedangkan dosa terus bertambah.

Tobat selalu kita tunda. Kita sering tak pernah menyesali akan perbuatan dosa dan maksiat yang pernah dilakukan.

Seorang penyair mengungkapkan: “Engkau tetap dalam kelengahan dan hatimu Alpa. Hilanglah umurmu sedang dosa-dosamu tetap keadaannya”.


Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna.

Al Qur’an menyebutkan orang-orang yang menyesali perbuatannya setelah menyadari diri akan kealpaannya ketika masih hidup, dalam firman Allah :

“Dia mengatakan;
“Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal sholeh) untuk hidupku ini”.
(Q.S. Al Fajr: 24).


Semestinya kita kaum muslimin, memanfaatkan kesempatan yang ada, sebelum kesempatan itu habis. Sebelum maut datang menjenguk.

Janganlah menunda untuk berbuat baik dengan menyia-menyiakan waktu dengan percuma, karena mautpun tidak pernah menunda untuk menjemput.


Sebaik-baik perbuatan adalah selalu bersiap diri untuk menanti panggilan Allah yang datang secara tiba-tiba itu.

Sebagaimana dikatakan dalam ungkapan bijak, “Barang siapa mengetahui jauhnya suatu perjalanan maka hendaklah ia bersiap-siap”.

Maknanya adalah menyiapkan bekalan untuk kehidupan akhirat, dan bersiap menunggu kematian, dengan bekal taqwa.

“Berbekallah dan sebaik-baik bekal adalah taqwa. Bertaqwalah kepada Allah, wahai ulul albab”.
(Q.S. Al Baqarah:197).

Sangat beruntung orang yang mampu menggunakan waktu dan kesempatan yang telah Allah berikan padanya dengan mensyukuri nikmat umur dengan beribadah dan beramal sholeh.

Dan Allah tidak pernah menganggap remeh setiap amal perbuatan seorang hamba, betapapun kecilnya.

Baik atau buruk perbuatan seorang hamba, maka akan dilihatnya nanti di yaumil hisab.

“Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah-pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarah-pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula“.
(Q.S. Az Zalzalah : 7-8)


Bagaimana semestinya kita beramal sholeh ???

Agama Islam mengajarkan bahwa berbuat baik (amal sholeh) tidak selalu harus dengan mengeluarkan materi, akan tetapi dapat juga dilakukan walau hanya dengan sikap dan perilaku yang baik lagi bermanfaat buat orang banyak.

Sebagaimana sabda Rasul SAW :
“Sebaik-baik manusia adalah yang lebih baik akhlaqnya”.
(H.R. Thabarani dan Ibnu Umar r.a)

“Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain”.
(H.R. Al Qadha’i dari Jabir r.a)

Semua ibadah melahirkan akhlaq yang mulia
dan mampu mengimplementasikan nilai-nilai ibadah yang dilakukan
ke dalam realita kehidupan berinteraksi sosial di masyarakat.

Ibadah dan amal sholeh haruslah dilandasi dengan keikhlasan semata-mata Lillahi ta‘ala.
Sia-sialah orang berhaji jika niatnya hanya ingin disebut “pak haji”.
Sia-sialah orang berkorban, jika hanya ingin disebut berkemampuan.
Sia-sialah mengeluarkan zakat dan sedekah jika hanya ingin disebut dermawan,
karena masih bersifat riya‘, ujub dan takabbur.

Allah SWT menegaskan dalam firman-Nya “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama ?. Itulah orang yang menghardik anak yatim. Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang sholat. (yaitu) orang-orang yang lalai dari sholatnya. Orang-orang yang berbuat riya’. Dan enggan (menolong dengan) barang berguna”.
(QS.Al Maa’un ayat 1-7)


الحَمْدُ ِللهِ، نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَ نَسْتَهْدِيْهِ، وَ نَعُوْذُ بِاللهِ تَعَالىَ مِنْ سُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَ مَنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَ مَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ لَهُ،

وَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ، أَدَّى الأَمَانَةَ، وَ بَلَّغَ الرِّسَالَةَ وَ نَصَحَ لِلأُمَّةِ، وَ جَاهَدَ فيِ اللهِ حَقَّ جِهَادِهِ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلىَ هَذَا النَّبِيِّ الْكَرِيْمِ، وَ عَلىَ آله وَصَحَابَتِهِ. وَ أَحْيِنَا اللَّهُمَّ عَلىَ سُنَّتِهِ، وَ أَمِتْنَا عَلَى مِلَّتِهِ، وَ احْشُرْنَا فيِ زُمْرَتـِهِ، مَعَ الَّذِيْنَ أَنـْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَ الصِّدِّيْقِيْنَ وَ الشُّهَدَاءِ وَ الصَّالِحِيْنَ وَ حَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيْقًا.

أَمَّا بَعْدُ.

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا
عِبَادَ اللهِ، يَقُوْلُ اللهُ تَبَارَكَ وَ تَعَالىَ: إِنَّ اللهَ وَ مَلاَئِكَتِهِ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبـِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا……….

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَ المُؤْمِنَاتِ وَ المُسْلِمِيْنَ وَ اْلمُسْلِمَاتِ، اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ اْلأَمْوَاتِ. رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا وَِلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيـْـمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فيِ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَحِيْمٌ.

اللَّهُمَّ اصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَ اصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتيِ فِيْهَا مَعَاشِنَا، وَ اصْلِحْ لَنَا آخِرَتِنَا الَّتيِ إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَ اجْعَلِ اْلحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فيِ كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ المَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ سَرٍ،

اللَّهُمَّ اجْعَلْ يَوْمَنَا خَيْرًا ِمنْ أَمْسِنَا، وَ اجْعَلْ غَدَنَا خَيْرًا ِمْن يَوْمِنَا، وَ احْسِنْ عَاقِبَتَنَا فيِ الأُمُوْرِ كُلِّهَا، وَ أَجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَ عَذَابِ الآخِرَةِ، رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى الآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ العَلِيْمِ وَ تبُ ْعَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ.
وَ اْلحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

Sabtu, 13 Februari 2010

Burung Lembah Kinta

By Idris Ismail Talu

Melihat burung-burung terbang di petang hari merupakan salah satu kegemaran penulis. Di Lembah Kinta ini terdapat beberapa lokasi untuk melihat burung-burung yang semakin pupus dari penglihatan kita. Kita cukup bimbang, suatu masa nanti kita cuma boleh melihat burung cuma di zoo sahaja.

Gray heron di atas dahan kayu, di Lembah Kinta

Gray heron relax di dahan.

Tiga sekawan gray heron

Penulis dengan burung di atas sebuah pulau di tengah tasik.



©idrisismailtalu@2010

Kemboja - Plumeria Alba

By Idris Ismail Talu

Bunga kemboja mempunyai pelbagai jenis warna- merah jambu, kuning, putih dan berbagai lagi. Bunga kemboja biasanya dikaitkan sebagai bunga kawasan kuburan, jadi ianya kurang ditanam di kawasan kediaman. Namun begitu, tabiat ini semakin berkurangan sekarang. Sudah ramai yang mula menanamnya di kawasan kediaman.



Kemboja disebut sebagai frangipani atau plumeria dalam bahasa Inggeris. Nama rasmi botaninya ialah Plumeria Alba. Gambar ini penulis ambil petang 13 February 2010 di Lembah Kinta ini. Cuaca kering dan panas beberapa minggu ini memeriahkan lagi warna merah jambunya.

©idrisismailtalu@2010

Jumaat, 12 Februari 2010

Sekolah Kebangsaan Kuala Medang

By Idris Ismail Talu

Sekolah Kebangsaan Kuala Medang, sebuah sekolah kebangssaan biasa yang terletak hulu Sungai Jelai. Semasa penulis bertugas di Kuala Lipis 1971 hingga 1979 dahulu, belum ada jalan raya untuk sampai ke Kuala Medang. Untuk datang ke Kuala Medang, penulis boleh menaiki boat dari Bukit Betong atau melalui jalan tanah merah melalui Sungai Ular.

Apabila Felda Sungai Koyan dimajukan, baru ada jalan tanah merah dari Sungai Koyan ke Kuala Medang.

Kenapa penulis memilih blog SK Kuala Medang untuk dipaparkan dalam blog penulis? Di dalam dunia maya sekarang, kita tidak terpisah lagi, walau di mana kita berada. Sama ada kita berada di Kuala Medang, di Aur Gading, di Sungai Ular, tidak menjadi hal lagi, yang penting kita gunakan kemudahan internet yang disediakan untuk membuka mata kita, mencari ilmu sebanyak mungkin untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.

Tahniah penulis kepada Guru Besar, guru-guru, semua kakitangan sekolah, pelajar-pelajar dan seluruh penduduk Kuala Medang.


Blog Sekolah Kebangsaan Kuala Medang boleh dilihat di http://myskema.blogspot.com/

©idrisismailtalu@2010

Khamis, 11 Februari 2010

Kenangan Di Bali 2006

By Idris Ismail Talu

Mengimbas kembali lawatan ke pulau dewata, yang penuh dengan pura dalam tahun 2006 yang lalu. Dah lama. Penulis bertanya dengan penduduk Bali, makna perkataan pura? Pura itu ialah kuil atau temple tempat penganut ugama Hindu mengerjakan ibadat mereka. Penulis teringat lagu "Pura Cendana"?

Dikatakan, 90% penduduk Bali beragama Hindu. Tubuh badan orangnya sama seperti Melayu kita, cuma agamanya Hindu.

Gambar ini diambil di Lapangan Terbang Ngurah Rai di Bali.



Pulau Bali cukup indah - ini merupakan tarikan utama pelancung Barat ke Bali.

©idrisismailtalu@2010

Lemon Di Tepi Jalan

By Idris Ismail Talu

Gambar pokok lemon yang kecil tetapi berbuah lebat ini, penulis potretkan di Taman Sedia, Tanah Rata, Cameron Highlands, Pahang. Lihat betapa suburnya bumi Pahang Darul Makmur, pokok kecil sahaja, tetapi berbuah lebat. Syukur kita ke hadrat Illahi atas limpahan rezeki ini.

Di kampong orang Melayu, lemon jarang digunakan dalam masakan - buahnya bergelimpangan di tanah. Penulis menggunakannya untuk membersihkan bau hanyir tangan bila menyiangkan ikan air tawar sahaja.

Sahabat kita kaum India suka menjerukkan buah lemon ini. Penulis masih ingat lagi di awal tahun 1970an dahulu, Pusat Penyelidikan Pertanian Tun Razak di Sungai Jerik banyak menanam pokok lemon ini untuk kajian mereka. Sudah lama penulis tidak sampai ke Pusat Penyelidikan Tun Razak ini.



Lemon di Taman Sedia, Tanah Rata, Cameron Highlands.



©idrisismailtalu@2010

Nagka Muda - Cubadak

By Idris Ismail Talu

Nangka muda, putik nangka atau cubadak, adalah buah yang sama. Namun bangkung dan cempedak merupakan spesis yang berbeda.

Nangka muda jika dibuat sayur lemak cabai melaka, campur pulak dengan udang kering atau rangka ikan kering masin, kepada peminat-peminatnya, meleleh air liur.

Gambar di bawah, penulis ambil di kebun (dusun atau parak) penulis di Lenggong, Perak. Biasanya buah ini tidak sempat masak, sebab dikerjakan oleh binatang liar yang banyak di situ, seperti tupai dan kera.



©idrisismailtalu@2010

Selasa, 9 Februari 2010

Keropok kulit rusa berkhasiat, dapat sambutan pengunjung

Courtesy: Berita Harian, 7 Julai 2006

TAIPING: Keropok kulit rusa sebagai makanan ringan adalah antara produk terbaru yang dipamerkan kepada orang ramai sempena Ekspo Industri Halal Perak 2006 di sini, yang bermula semalam.

Keropok berkenaan yang diperkenalkan sejak dua bulan lalu oleh Pusat Ternakan Haiwan di Lenggong dekat sini, bukan sekadar menjadi makanan ringan sebaliknya menjadi makanan berkhasiat.

Pengurus Pusat Ternakan Haiwan Lenggong, Dr Rafiah Aini ketika ditemui di tapak ekspo berkata, kebiasaannya kulit rusa digunakan untuk membuat jaket dan dijual pada harga mahal sehingga ada yang mencecah RM500 sehelai.



Sehubungan itu, beliau berkata, pihaknya membuat kajian bagi membolehkan kulit haiwan itu dimakan.

"Lemak tidak tepu yang terkandung dalam kulit rusa baik untuk jantung serta membantu melancarkan peredaran darah selain mengandungi kolesterol baik.

"Walaupun ia mungkin mengakibatkan badan panas tetapi ia mempunyai kandungan protein yang tinggi," katanya.

Dr Rafiah bagaimanapun berkata, kadar `kepanasan' keropok bergantung sepenuhnya kepada komposisi kulit rusa yang diadun dengan tepung bagi menjadikannya sebagai keropok tetapi masih tidak menggunakan sebarang bahan perasa atau pengawet.

Beliau berkata, rasa keropok kulit rusa agak tawar kerana tidak mempunyai sebarang perisa tambahan dan kini dijual RM50 sekilogram, bagaimanapun tetap mendapat permintaan orang ramai yang ingin mencuba.

Selain keropok kulit rusa, pengunjung boleh mencuba dan membeli pekasam daging rusa yang turut dipamerkan pada ekspo yang berlangsung sehingga 9 Julai ini di Taman Tasik Taiping.

Keropok kulit rusa itu diusahakan sebuah syarikat tempatan dengan bantuan penyelidikan dan pembangunan (R&D) pusat ternakan itu sejak dua bulan lalu selepas mencuba beberapa kaedah menghasilkan produk makanan baru berasaskan rusa.

"Mereka yang berminat dan mempunyai idea baru untuk mempelbagaikan produk ini boleh menghubungi kami di talian 05-7982880," katanya.

FAKTA NOMBOR
Produk kulit rusa

RM500 - Harga sehelai jaket kulit rusa
RM50 - Harga sekilogram keropok kulit rusa

Sumber: http://www.jphpk.gov.my/Malay/Jul06%207b.htm

Memanggang Ikan di Tasik Temengor

Credit Photography: En. Azmi Jamaludin dan En. Azizan Jamaludin

Tasik Temengor merupakan tasik buatan manusia terbentuk apabila terbinanya Empangan Temengor di Kuala Temengor, iaitu di pertemuan antara Sungai Temengor dan Sungai Perak.

Ada orang entah dari mana datangnya, mengeja Temengor sebagai Temenggor. Siamang dalam hutan Temengor pun tergelak kalau kita sebut Temenggor. Boleh periksa dalam peta asal negeri kita, bagaimana ejaan Temengor.

Kampong tradisi orang Melayu di Temengor tenggelam sepenuhnya, kini berada di dasar Tasik Temengor. Sementara sebahagian dari kampong Melayu Belum Lama, tenggelam dan sebahagiannya masih menjadi tanah daratan, tetapi semua penduduknya telah dipindahkan ke Kampong Belum Baru, di Kenering.

Penduduk Kampong Melayu Temengor pula dipindahkan ke Kampong Air Ganda Temengor, berhampiran Dala.

Tolong jangan tanya penulis apa maknanya "Belum Baru" dan juga apa maknanya "Belum Lama?" Pengsan penulis nak menjawabnya. Kalau tanya kepada isteri penulis, sebab dia orang Rembau, dia mungkin jawab, "Tak dapek den nak manolongnyo!"

Walau bagaimana pun, Tasik Temengor memang mewah dengan ikan. Nak ikan apa, kabo saja!





Sebarau, tengalan, lampam.........

Sedia untuk dipanggang.......

Sudah masak pun......rasa sikit....

Isnin, 8 Februari 2010

Lemba - Curculigo Latifolia

By Idris Ismail Talu

Nama botaninya ialah Curculigo Latifolia dari keluarga Amaryllidaceae. Lemba juga dikenali sebagai pinang puyuh, nyior lember, atau gaerta amaryllidaceae.

Sejenis tumbuhan herba yang tumbuh secara berumpun yang agak besar. Daun ringkas, berwarna hijau, keras atau kuat, berbentuk bujur. Saiz daun yang matang berukuran antara 55-57 cm panjang dan 15-17 cm lebar,




Daunnya bersifat menirus pada kedua-dua bahagian hujung dan pangkalnya. Bahagian tepi daun berkeadaan licin dan daun lemba mempuyai banyak urat daun pada permukaannya. Tangkainya panjang (sekitar 30-32cm).

Bunga tumbuhan ini terbit daripada dasar atau pangkal pokok. Setiap bunga mempunyai enam kelopak dan bewarna kuning terang. Buah yang telah matang berbentuk buah beri, berwarna putih dan berasa manis jika dimakan.

Gambar ini penulis ambil di halaman rumah adik penulis di Jelebu, Negeri Sembilan.

Sumber: http://agromedia.mardi.my/herba1/lemba.html

Jumaat, 5 Februari 2010

Majlis Pelancaran Buku Edisi Khas Pendita Za'ba Pada 02/02/2010

Kuala Lumpur, 2 Februari 2010
Courtesy: Portal Rasmi Kementerian Penerangan Komunikasi & Kebudayaan




Majlis Pelancaran Buku Edisi Khas Pendita Za'ba, ''Perangai Bergantung Pada Diri Sendiri'' oleh YB Dato' Seri Utama Dr. Rais Yatim, Menteri Penerangan Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia di Universiti Malaya ada cetusan idea YM Profesor Diraja Ungku Aziz yang mengambil inisiatif untuk mendapatkan Dewan Bahasa dan Pustaka menerbitkan edisi baru buku tulisan Pendita Za'ba, ''Perangai Bergantung Pada Diri Sendiri''.

Buku ini diterbitkan semula dalam tiga versi iaitu cetakan Rumi, cetakan Jawi dan terjemahan dalam Bahasa Inggeris. "Buku ini adalah hasil pemerhatian Za'ba terhadap salah satu sikap dan perangai orang Melayu yang paling dibencinya, iaitu perangai yang suka bergantung pada orang lain".

Kulit buku Pendita Za'ba yang lama.

Catatan penulis:

Allahyarham Pendita Za'ba mula menulis sekitar tahun 1917 lagi. Pandangan Allahyarham agak kontroversial kepada pembaca-pembaca di waktu itu. Allahyarham yang terbuka mindanya, ingin melihat pembacanya menggunakan minda masing-masing dalam mencari kejayaan dalam kehidupan ini.

Hanya pemikir-pemikir yang hebat seperti Prof. DiRaja Ungku Abdul Aziz yang memahami gagasan Allahyarham. Amat rugilah jika membiarkan permata fikiran Allahyarham Pendita Za'ba terbiar begitu sahaja.


Foto: Muhamad Zulfadli Selamat.
Courtesy: Portal Rasmi Kementerian Penerangan Komunikasi & Kebudayaan

Khamis, 4 Februari 2010

Mesyuarat Durbar Ke-2, 1903 di Kuala Lumpur

By Idris Ismail Talu

Gambar beramai-ramai semasa Mesyuarat Durbar Kali Ke-2 yang berlangsung di Kuala Lumpur pada 20 Julai 1903.

Keterangan mengenai gambar di atas:

Sumber: Muzium Adat di Kuala Klawang, Negeri Sembilan.


Kenangan di Istana Seri Menanti 1926

By Idris Ismail Talu

Peristiwa bersejarah di Istana Seri Menanti, Negeri Sembilan dalam tahun 1926.



Sumber: Muzium Adat, Kuala Klawang, Negeri Sembilan.

Pelajar PhD kita terima anugerah Ratu Elizabeth

Daripada Harny Abu Khair di London
bhnews@bharian.com.my

Coutersy: Berita Harian Malaysia





SEORANG pelajar ijazah doktor falsafah (PhD) dari Malaysia di University of Leeds dipilih sebagai penerima The Queen Anniversary Awards apabila kajiannya mengenai sistem pemantauan dan pengawalan pencemaran udara di kawasan bandar mendapat pengiktirafan Kerajaan United Kingdom.

Noor Zaiton Yahaya, 44, yang juga pensyarah Fakulti Sains Kejuruteraan Universiti Malaysia Terengganu (UMT), dipercayai menjadi rakyat Malaysia pertama menerima anugerah berprestij itu yang akan disampaikan Ratu Elizabeth di Istana Buckingham pada 19 Februari ini.

Noor Zaiton adalah antara dua pelajar PhD antarabangsa di Institut for Transport Studies (ITS) universiti berkenaan, yang layak menerima pengiktirafan berkenaan.ITS yang mempunyai 35 pelajar PhD dari seluruh dunia, adalah institusi penyelidikan sistem pengangkutan awam dan pengawalan pencemaran terbesar di Eropah serta menjadi pusat rujukan global.

Tahun lalu, Noor Zaiton turut diberi penghormatan menyampaikan ucaptama dalam persidangan antarabangsa Urban Environmental Management and Air Quality in Less Developed Countries di Copenhagen, Denmark.

Noor Zaiton ketika dihubungi, berkata pengiktirafan itu meletakkan nama negara di peringkat antarabangsa.

"Setakat ini, saya belum pernah dengar mana-mana pelajar Malaysia menerima anugerah berprestij ini dan saya sangat bersyukur kerana terpilih menerimanya. Ia adalah kejayaan negara dan UMT.

"Saya berterima kasih kepada kerajaan yang menaja saya belajar di sini dan juga keluarga terutama suami," katanya.

Noor Zaiton berkata, beliau akan memperkembangkan hasil kajiannya untuk diguna pakai di Malaysia sekembalinya ke tanah air selepas menamatkan pengajian.

"Saya banyak menerima tawaran untuk bekerjasama dengan pelbagai pihak untuk meningkatkan taraf pengawalan pencemaran udara dan akan cuba menggunakan kepakaran yang ada di Malaysia," katanya.

Sementara itu, Naib Canselor UMT, Prof Dr Aziz Deraman, berkata pengiktirafan itu memberi peluang kepada penyelidik lain untuk pergi lebih jauh dalam usaha mereka meneroka ilmu dan teknologi baru untuk dimanfaatkan bersama.

Dr Aziz berkata, kejayaan Noor Zaiton juga dapat menyuntik semangat pelajar PhD lain dalam meningkatkan usaha menjayakan penyelidikan yang dapat dimanfaatkan bagi membantu kerajaan membangunkan negara.

"Pengiktirafan itu membolehkan negara memiliki pakar dalam sistem pengawalan pencemaran dan diharap sebaik menamatkan pengajian, pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh itu dapat dikongsi bersama dalam memperkemaskan pengurusan alam sekitar," katanya.

Courtesy: Berita Harian Malaysia

Kenangan di Embun Pagi

By Idris Ismail Talu

Gambar ini diambil semasa pulang kampong pada tahun 2004. Isteri penulis, Salbiah berdiri di bahagian atas Resort Nuansa Maninjau, Embun Pagi. Tasik yang kelihatan dalam gambar ialah Danau Maninjau - yang dikatakan berasal dari sebuah kawah gunung berapi.

Resort ini terletak di daerah Matur di tepi Danau Maninjau, Sumatra Barat, Indonesia. Melihat keindahan alam di sini, airmata penulis menitis mengenangkan keindahan alam yang ditinggalkan oleh datok penulis untuk merantau sampai ke Lenggong, Perak. Kenapa ya? Ianya terus berlegar di fikiran penulis.




Jauh di latar belakang, ialah Mukomuko, salah satu pintu masuk ke Maninjau.

©idrisismailtalu@2010

Selasa, 2 Februari 2010

Pertemuan-Kopi Darek-Tambahan Info

By Idris Talu

Tambahan info yang dimaksudkan ialah nama-nama yang hadir di "kopi darek" di Restoran Pelita Nasi Padang di Ampang tempoh hari. Semoga membantu.


http://idristalu.blogspot.com/

CLICK NOW

Tajuk Kegemaran